1.
Mengubah isi pembukaan UUD 1945 berarti sama dengan membubarkan
negara. Pernyataan tersebut memperjelas adanya kedudukan Pembukaan UUD 1945
yang...
a.
memuat dasar dan tujuan negara
b.
tetap tidak dapat berubah
c.
memuat pernyataan kemerdekaan Indonesia
d.
memuat sendi-sendi mutlak bagi kehidupan negara
e.
jelas dan pasti
2.
Semua lembaga negara yang ada masih tetap berfungsi
sepanjang untuk melaksanakan ketentuan Undang-Undang Dasar dan belum diadakan
yang baru menurut Undang-Undang Dasar ini, pernyataan tersebut terdapat dalam
ketentuan pasal...
a.
I Aturan Peralihan
b.
II Aturan Peralihan
c.
III Aturan Peralihan
d.
I Aturan Tambahan
e.
37 UUD 1945
3.
Pembukaan UUD 1945 merupakan pokok kaidah negara yang
fundamental. Mengapa demikian?
a.
Isi pokok Pembukaan UUD 1945 merupakan perwujudan dan
jiwa Pancasila sebagai dasar negara
b.
Pembukaan UUD 1945 dirancang oleh para pejuang bangsa
di masa lalu
c.
Pembukaan UUD 1945 memuat aturan-aturan yang harus
dilaksanakan oleh setiap warga negara Indonesia
d.
Pembukaan UUD 1945 menegaskan tentang hak dan kewajiban
warga negara Indonesia
e.
Pembukaan UUD 1945 merupakan pernyataan kemerdekaan
bangsa Indonesia
4.
Dalam negara-negara yang mendasarkan dirinya atas
demokrasi konstitusional, Undang-Undang Dasar mempunyai fungsi yang khas
yaitu...
a.
mengagungkan hak-hak rakyat
b.
menunjukkan kemenangan-kemenangan yang telah dicapai dalam
perjuangan bangsa
c.
membatasi kekuasaan pemerintah
d.
memberikan rangka dan dasar hukum untuk perubahan
masyarakat yang dicita-citakan
e.
melindungi kekuasaan pemerintah
5.
Dalam bahasa Inggris, Costitute dapat berarti...
a.
membentuk suatu negara
b.
mengangkat, mendirikan atau menyusun suatu negara
c.
permulaan dari segala peraturan mengenai suatu negara
d.
peraturan pokok (fundamental)
e.
Undang-Undang Dasar
6.
Semua peraturan perundangan secara material isinya
tidak boleh bertentangan dengan Pancasila. Hal ini berkaitan dengan kedudukan
Pancasila sebagai...
a.
dasar negara
b.
pandangan hidup bangsa
c.
sumber hukum dasar nasional
d.
idiologi negara
e.
kepribadian bangsa
7.
Hubungan antara semangat proklamasi dan jiwa 45
adalah...
a.
erat sekali
b.
berbeda makna dan tujuan
c.
merupakan hubungan sebab akibat
d.
sejajar
e.
berbeda jauh
8.
Rumusan Pancasila sebagai dasar negara adalah seperti
yang tercantum pada...
a.
alinea ke satu pembukaan UUD 1945
b.
alinea ke dua pembukaan UUD 1945
c.
alinea ke tiga pembukaan UUD 1945
d.
alinea ke empat pembukaan UUD 1945
e.
UUD 1945
9.
Fungsi Pancasila dalam hubungannya dengan pengaruh
budaya asing dan iptek adalah...
a.
sebagai pandangan hidup
b.
sebagai penyaring (filter)
c.
merupakan pedoman hidup
d.
sebagai penangkal budaya
e.
merupakan landasan berpijak
10. Negara
Indonesia menganut paham Demokrasi Pancasila dengan alasan...
a.
berdasarkan tata nilai sosial budaya
b.
memberikan kekuasaan seluas-luasnya
c.
menjamin kesejahteraan rakyat
d.
mudah dilaksanakan semua orang
e.
sederhana dan memenuhi syarat.
11. Kata
konstitusi secara literal berasal dari kata Constituir,
yang berarti membentuk yang berasal dari bahasa...
a.
Belanda d.
Jerman
b.
Yunani e.
Inggris
c.
Prancis
12. Istilah
konstitusi dikenal dengan istilah Grodwet,
yang berarti undang-undang dasar (grond = dasar, wet = undang-undang), yang
berasal dari bahasa...
a.
Belanda d.
Jerman
b.
Yunani e.
Inggris
c.
Prancis
13. Konstitusi
adalah naskah yang memaparkan rangka dan tugas-tugas pokok dari badan-badan
pemerintahan suatu negara dan menentukan pokok cara kerja badan tersebut.
Pendapat ini dikemukakan oleh...
a.
E. C. S. Wade
b.
K. C. Wheare F. B. E.
c.
Herman Finer
d.
Sri Soemantri
e.
Choirul Anwar
14. “Undang-undang
dasar sebagai riwayat hidup sesuatu hubungan kekuasaan”. Pendapat ini
dikemukakan oleh...
a.
E. C. S. Wade
b.
K. C. Wheare F. B. E.
c.
Herman Finer
d.
Sri Soemantri
e.
Choirul Anwar
15. Konstitusi
pada umumnya dipergunakan untuk menunjuk kepada seluruh peraturan mengenai
ketatanegaraan suatu negara yang secara keseluruhan akan menggambarkan sistem
ketatanegaraannya. Pendapat ini dikemukakan oleh...
a.
E. C. S. Wade
b.
K. C. Wheare F. B. E.
c.
Herman Finer
d.
Sri Soemantri
e.
Choirul Anwar