-->

Contoh latar belakang masalah pengaruh anak dalam keluarga pada pengambilan keputusan pembelian mobil keluarga

Tuesday, December 23, 2014

Contoh latar belakang masalah pengaruh anak dalam keluarga pada pengambilan keputusan pembelian mobil keluarga

PENGARUH ANAK DALAM KELUARGA
PADA PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL KELUARGA

Oleh: Wibawa Prasetya


I. Latar Belakang Masalah
Anak adalah pasar dengan potensi yang besar dan terus tumbuh bagi para pemasar. Bila dianalisis dari statistik kependudukan, anak merupakan pasar yang luar biasa besarnya. Jika dibandingkan setiap tahun ada berjuta bayi yang lahir maka betapa besarnya New Customer yang masuk ke pasar.
Saat ini anak-anak yang berusia 8-14 tahun benar-benar dipertimbangkan sebagai suatu pasar yang benefit bagi bermacam perusahaan barang dan jasa. Menurut Martin Lindstorm, mereka telah cukup dewasa untuk memiliki pendapat sendiri. Selain itu mereka pun bisa mempengaruhi keputusan rumah tangga tentang belanja dan cukup jelas untuk bisa membentuk profil menjanjikan yang akan berguna bagi rencana pemasaran jangka panjang manapun (Lindstrom, 2005:16).
Menurut survey Frontier 2004 (Republika, 9 Juni 2004) Pasar, primer anak-anak yang biasanya tinggal di kota besar mencapai 8 trilliun rupiah. Anak-anak memiliki uang saku tetapi tingkat kesadaran mereka untuk menabung rendah.
Beberapa penelitian menemukan fakta bahwa anak-anak telah menjadi kelompok konsumen yang besar, baik sebagai konsumen primer maupun konsumen skunder. Menurut Martin Lindstrom (2005) pada tahun 2002, anak-anak bukan hanya telah membelanjakan US$ 300 milliar, tetapi juga mempengaruhi belanja senilai US$ 1,88 triliun di seluruh dunia. Majalah Brandweek memberikan gambaran kesempatan pembelanjaan kebutuhan anak-anak di seluruh dunia, menjelaskan bahwa di China dimana anak-anak tidak banyak mendapatkan pemasukan dan menabungkan sebagian besar uangnya, tetapi kebutuhan belanja mereka sebesar US$ 2,6 miliar per tahun dan berada pada urutan kedua setelah Amerika Serikat.

Tabel 1
Average Income and Spending for Children Aged 7-12 Years
Country
Regular Income
$US/month/child
Annual Income #
$US/year/child
Savings
Total Spending
$US/year
Germany
UK
US
France
Japan*
China*
32.30
31.50
29.10
22.50
10.70
9.00
569.40
506.20
493.10
377.90
407.90
182.00
46%
26%
21%
30%
62%
60%
0.9 billion
1.7 billion
8.9 billion
2.2 billion
1.0 billion
2.6 billion
(Sumber: Laurie Klein, dalam Sharon Beder 1998)
Keterangan:
* Urban areas only
# Including special income
Sharon Beder (1998:101) mengemukakan bahwa di Australia anak-anak di bawah 18 tahun rata-rata membelanjakan $ 31.60 tiap minggu dan mempengaruhi 70% pembelian oleh orang tua mereka dalam hal pakaian dan makanan cepat saji.
Sementara di Amerika Serikat ada lebih dari 57 juta anak-anak dan remaja usia sekolah yang menghabiskan uang mereka sendiri dan keluarganya sekitar 100 miliar dolar tiap tahun untuk permen, makanan, minuman, video dan produk elektronik, mainan, film, olahraga, dan sepatu.
Tom Mc Gee and Kevin Heubusch (1997) mengemukakan bahwa anak-anak umur dibawah 12 tahun membelanjakan uang lebih dari 11 milliar dolar dan mempengaruhi keputusan pembelian dalam keluarga senilai 165 miliar dolar untuk makanan, peralatan rumah tangga seperti furniture, alat-alat listrik dan computer, liburan, mobil keluarga dan pengeluaran lainnya.
TL Stanley (1995) dalam hasil penelitiannya memperkirakan bahwa anak-anak mempengaruhi penjualan mobil di tahun 1994 senilai 9 milliar dolar. Seorang pedagang mobil mengatakan, “Terkadang anak-anak sesungguhnya konsumen kami. Saya melihat anak-anak memilih mobil”.
Handi Irawan (2004) mengemukakan lima alasan yang mendorong peningkatan segmen anak yaitu:
1.        Terjadinya pergeseran perilaku orang tua.
       Dahulu pengeluaran untuk anak dianggap biaya. Saat ini pengeluaran untuk anak dianggap sebagai investasi.
2.        Terjadi perubahan peran anak dalam proses pembelian. Perubahan ini terjadi antara lain karena faktor pendidikan.
       Orang tua saat ini berpendidikan lebih modern yang menekankan komunikasi dua arah dan lebih demokratis.
3.        Perhatian orang tua kepada anaknya semakin besar karena keluarga modern rata-rata anaknya hanya dua atau tiga orang.
4.        Setiap orang tua selalu ingin memberikan pendidikan yang terbaik bagi anaknya.
5.        Produsen terus menawarkan suatu yang baru karena persaingan diantara produsen sehingga industri bagi kebutuhan anak dengan sendirinya terus meningkat.
Dalam proses pembelian suatu produk anak berpotensi sebagai konsumen skunder yaitu dapat mempengaruhi orang tua untuk membeli produk yang mereka sukai.

Berdasarkan latar belakang tersebut perlu dilakukan penelitian seberapa besar tingkat keeratan hubungan antara anak dalam keluarga dengan pengambilan keputusan pembelian mobil keluarga dan seberapa besar kontribusi anak dalam pembelian mobil keluarga.